Kamis, 21 Juni 2012

SIMULASI PAEDAGOGI DAN ANDRAGOGI

Melina Sialagan 11-031
Nurul Fadhillah 11-107
Shellani Raudoh 11-115

Pada pertemuan kelas Psikologi Pendidikan yang lalu, bu Dina memberikan tugas kepada kami sejauh mana kami memahami arti dan perbedaan dari Paedagogi dan Andragogi. nah, jadi seperti biasa, pembagian kelompok secara acak dan dihitung 1-20. satu kelompok terdiri dari 3 orang, dan saya sekelompok dengan Shella dan Melina. Tugasnya adalah, membuat sebuah eemm bisa dikatakan drama singkat dalam satu situasi dan menunjukkan perbedaan antara Paedagogi dan Andragogi.
Awalnya saya shella dan melina sangat bingung harus bagaimana dan bener-bener gak punya ide untuk tugas ini. apalagi syaratnya setiap kelompok gak boleh sama situasinya. dan kami pun semakin bingung dan bingung dan bingung. ditambah waktu yang diberikan singkat, hanya 10 menit untuk diskusi. dan kami pun semakin bingung lagi.
kelompok yang maju diacak oleh bu Dina, ketika kami sudah menemukan satu ide dan sudah yakin ditambah percaya diri, ternyata kelompok yang pertama maju menggunakan situasi yang sama dengan ide kami, dan kami pun kembali bersahabat dengan kebingungan. semakin berjalan waktu kami mulai panik, banyak sekali ide yang muncul namun setelah itu dibatalkan karena satu dan lain hal.
namun, akhirnyaaaa di detik-detik terakhir Ahmad Khalid dengan sangat baik sekali memberikan kami ide. AHA thanks Halid. jadi lah kami maju dengan situasi seperti berikut.

Situasi Paedagogi:
disini saya berperan sebagai seorang ibu, shella sebagai anak tk, dan melina sebagai yang menjelaskan situasinya. nah, disini ibu mengajak anaknya ke supermarket untuk menemaninya berbelanja. saat berbelanja ibunya sekalian mengajarkan anaknya. seperti saat membeli buah, ibu bertanya "ini buah apa dek?" kalau anak gak tau, ibunya akan mengajarkan "itu ada tulisannya, adek udah belajar baca kan disekolah? coba-coba dieja satu-satu" begitulah kira-kira. jadi disini dapat kita lihat ibu megajarkan seni bekajar kepada anak dengan aktif bertanya pada anak namun bertanya dengan gaya yang  membuat anak tidak merasa seperti belajar.

Situasi Andragogi :
saya berperan sebagai dosen yang mengajar pada sebuah sekolah acting, shella dan melani menjadi murid di sekolah tersebut. Saat saya masuk ke kelas dan memberikan skrip baru yang harus mereka hapal dan improvisasi sendiri, saya tidak mengajarkan atau mencontohkan dulu kepada mereka bagaimana actingnya. jadi saya hanya memberikan skrip yang berbeda dan dalam 10 menit saya mau mereka bisa menghafal dan acting dengan bagus sesuai skrip. ketika mereka gagal atau kurang maksimal, saya akan menyuruh mereka untuk mengulang lagi dirumah dan akan saya tes lagi. Nahm disini di andragogi pembimbing tidak terlalu aktif dalam mengajarkan peserta didik. disini saya hanya menjadi fasilitator , dan murid-murid yang lebih aktif dan mandiri.

sekian review saya tentang simulasi ini :D
walaupun awalnya kami bersahabat dengan bingung, namun pada akhirnya ami berhasil melakukan dan menyelesaikan tugas ini :) terimakasih teman-teman sekelompok :D

terimakasiiiiiiiiiii :")

Jumat, 08 Juni 2012

ANDRAGOGI

Kalau minggu lalu kita sudah membahas tentang Paedagogi, nah kali ini saya akan membahas tentang Andragogi-ya, temannya Paedagogi- yang masih seputar cara mengajar.
jadi, andragogi ini adalah proses melibatkan peserta didik dewasa kedalam suatu struktur pengalaman belajar. kalau paedagogi adalah seni mengajar anak-anak, nah andragogi ini untuk orang dewasanya. namun, disini cara mengajar pada Andragogi berbeda dengan Paedagogi.
istilah Andragogi awalnya digunakan oleh Alexander Kapp, seorang pendidik dari Jerman, di tahun 1833, dan kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Serikat, Malcolm Knowles.
dalam Andragogi, mendidik bukan berarti menggurui ataupun mengisi mereka dengan pengetahuan baru, melainkan saling bekerja sama untuk meningkatkan pengetahuan masing-masing. Andragogi disini mempelajari tentang fisik, psikis, dan karakter orang dewasa.
Jadi disini dapat kita lihat perbedaan antara Paedagogi dan Andragogi. pada Paedagogi pendidik yang harus lebih aktif kepada peserta didik yaitu anak-anak, karena anak-anak masih membutuhkan bantuan orang dewasa dan tujuan paedagogi ini untuk membantu anak lebih aktif dan dewasa. Andragogi pendidik lebih menjadikan peserta didik tidak seperti murid dalam arti formal, melainkan menjadikan teman yang bisa diajak untuk saling bekerja sama dan saling meningkatkan pengetahuan masing-masing pada orang dewasa. Karena secara umum orang dewasa tidak menyukai hal-hal teoritis dan cenderung menyukai hal-hal praktis. Jadi dalam andragogi pendidik harus memahami kondisi fisik dan karakter peserta didik agar bisa menjalankan Andragogi tersebur.

Mungkin itu saja dari saya tentang Andragogi. Terimakasiihh :))))


sumber :
http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/02/andragogi-pendidikan-orang-dewasa/

MINI PROYEK PSIKOLOGI PENDIDIKAN

TUGAS MINI PROYEK

               2. Ahmad Khalid Tjokroaminoto (11-079)
               3. Nurul Fadhillah (11-107)
Topik     : Peran Motivasi dalam Proses Mewujudkan Prestasi
Peran Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik pada Siswa
PERENCANAAN
Pendahuluan
                Kemajuan perkembangan prestasi siswa-siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kehidupan sosialisasi dan kehidupan pribadi berperan penting dalam pengaruhnya terhadap kondisi fisik dan mental para siswa. Dimana dari aspek-aspek kehidupan tersebut setiap siswa memiliki pendorong dalam diri mereka untuk berkembang. Pendorong-pendorong tersebut dapat berupa motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik.
                Motivasi adalah komponen utama dariprinsip psikologi learned-centre dan merupakaan aspek penting dari pengajaran dan pembelajaran. Peran eksistensi motivasi-motivasi tersebut sangat signifikan dalam kehidupan siswa untuk menunjang prestasi ataupun untuk menggapai prestasi yang mereka inginkan. Tanpa adanya dorongan pada diri mereka, akan terasa sulit prestasi yang mereka inginkan untuk dicapai. Sehingga, setiap siswa baiknya menyadari dan mencari motivasi-motivasi yang dapat menimbulkan dorongan untuk mereka baik itu motivasi dari dalam diri sendiri (intrinsik) ataupun berupa motivasi yang berupa stimulus dari luar (ekstrinsik).
Landasan Teori
                Menurut  John W. Santrock dalam bukunya yang berjudul  Psikologi Pendidikan ed.2, mengungkapkan bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Terdapat dua jenis motivasi yang bisa dimiliki oleh seorang siswa, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
                Motivasi ekstrinsik adalah sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu agar mendapatkan sesuatu yang lain yang dipengaruhi oleh insentif eksternal. Misalnya, siswa mungkin akan belajar lebih giat dalam ujian untuk mendapatkan nilai yang baik sehinga tidak tinggal kelas. Sedangkan motivasi intrinsik adalah sebuah dorongan internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri. Misalnya, seorang siswa belajar dengan giat karena dia memang menyukai mata pelajaran tersebut.
Berdasarkan teori di atas, maka kami ingin meneliti dan mengetahui beberapa poin sebagai berikut :
a. Eksistensi motivasi pada diri siswa
b. Jenis motivasi yang cenderung berperan dalam diri siswa
c. Manfaat motivasi pada pencapaian prestasi siswa
Tujuan Penelitian
- untuk mengetahui seberapa penting motivasi pada proses pencapaian prestasi siswa
- untuk mengetahui dampak dan peran motivasi yang dimiliki oleh siswa
- untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa akan pentingnya motivasi untuk dimiliki
Alat dan Bahan
·         - Kamera
·         - Alat tulis (Buku, kertas, dan pena)
·         - HP
·         - Laptop
Sasaran
- 15 orang siswa-siswi SMA Swasta Bhayangkari Medan
Analisa Data
Data kami kumpulkan dengan cara mewawancarai para siswa yang telah kami pilih secara acak. Adapun pertanyan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tersebut adalah :
1. Apakah Anda memiliki sebuah dorongan untuk mencapai prestasi yang Anda inginkan?
2. Dorongan seperti apa yang Anda harapkan/miliki ?
3. Apakah Anda belajar untuk diri sendiri atau untuk menghindari konsekuensi ?
4. Apakah Anda akan berusaha mencari motivasi untuk diri Anda ?
5. Apakah keadaan sekitar mempengaruhi performa Anda untuk menggapai prestasi belajar?
6. Apakah kondisi fisik dan mental Anda mempengaruhi performa Anda untuk menggapai prestasi belajar ?
7. Apakah dukungan orang tua dan orang-orang terdekat Anda berpengaruh besar pada performa Anda untuk menggapai prestasi belajar ?
8. Apakah motivasi terbesar Anda  berasal dari orang lain atau muncul begitu saja dari diri Anda ?
Setelah proses wawancara selesai, kemudian pewawancara mengucapkan terima kasih.
Lalu, setelah data hasil wawancar diperoleh, maka kelompok mencari kesimpulan dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh masing-masing subjek. Hasil kesimpulan tiap subjek akan digabung dan akan ditarik kesimpulan besarnya. Jawaban-jawaban yang dominan (paling banyak muncul) akan dijadikan garis besar dan kesimpulan akhir.
Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan
Maret
April
Mei
Juni
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
1
Pemilihan Tema
X
2
Penentuan Judul
X
3
Diskusi metode pelaksanaan penelitian
X
4
Penyusunan soal-soal wawancara
X
5
Peninjauan lokasi
X
6
Permohonan surat izin dari kampus
X
7
Konfirmasi surat izin kepada bagian humas sekolah
X
8
Pelaksanaan observasi & wawancara di sekolah
X
9
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh
X
10
Diskusi untuk membuat kesimpulan akhir
X
Kegiatan
Maret
April
Mei
Juni
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
11
Penulisan ulang dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan
X
12
Pembuatan laporan dalam desain grafis
X
13
Evaluasi
X
14
Posting blog
X
Kalkulasi Biaya
Ø  Transportasi                                                                      Rp 50.000
Ø  Foto copy pertanyaan                                                       Rp 1.000
Ø  Biaya tak Terduga                                                             Rp 20.000
Total              :                                                                               Rp 71.000
PELAKSANAAN
1. Sabtu, 24 Maret 2012
                a. Diskusi untuk penentuan tema yang dipilih melalui blog Psikologi Pendidikan
2. Selasa, 3 April 2012
                a. Diskusi mengenai penentuan judul menyangkut tema yang sudah ditentukan sebelumnya
                b. Dilanjutkan dengan menentukan metode penelitian, kemudian disepakati bersama untuk menggunakan metode wawancara.
3. Sabtu, 21 April 2012
                a. Diskusi untuk menentukan dan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada partisipan
4. Jumat, 4 Mei 2012
                a. Melakukan peninjauan lokasi di SMA Swasta Bhayangkari
                b. Dilanjutkan dengan mengajukan surat permohonan izin ke bagian akademik Fak. Psikologi.
5. Rabu, 9 Mei 2012
                a. Melakukan konfirmasi surat izin kepada bagian humas SMA Bhayangkari
6.  Senin, 28 Mei 2012
                a. Pelaksanaan observasi dan wawancara di SMA Bhayangkari
7.  Rabu, 30 Mei 2012
                a. Melakukan diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh dari sekolah yang telah diteliti
                b. Melakukan diskusi untuk membuat kesimpulan akhir yang ditentukan bersama
                c. Penulisan ulang dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan
8. Minggu, 1 Juni 2012
                a. Pembuatan laporan dalam desain grafis yaitu berupa poster berwarna
                b. Melakukan evaluasi secara keseluruhan dari hasil tulisan maupun poster
9. Jumat, 8 Juni 2012
                a. Melakukan postingan hasil tulisan dan poster pada masing-masing blog anggota kelompok.
PELAPORAN DAN EVALUASI
Laporan
Setelah data-data hasil wawancara dengan seluruh subjek kami teliti, maka kami menyimpulkan beberapa poin penting yang kami dapatkan dari hasil wawancara tersebut, antara lain :
  1. Seluruh subjek mengakui akan pentingnya eksistensi motivasi bagi mereka.
  2. Seluruh subjek menyatakan adanya sebuah ataupun beberapa motivasi dalam diri mereka untuk mencapai prestasi yang mereka inginkan.
  3. Seluruh subjek mengakui adanya dorongan positif dari lingkungan apabila mereka mengungkapkan prestasi positif yang ingin mereka capai.
  4. Sebagian besar subjek lebih cenderung memiliki ataupun mencari motivasi dari dalam diri mereka masing-masing, dan sebagian kecil lainnya cenderung berorientasi pada kehadiran dorongan dari luar.
  5. Sebagian besar subjek tidak akan putus asa dalam menggapai prestasi walaupun tidak mendapat dukungan dari lingkungan, dan sebagian kecil yang lain akan merasa kurang yakin atau kurang percaya diri ketika tidak mendapat dukungan dari orang lain
  6. Subjek-subjek mengakui bahwa apabila mereka mengalami kegagalan, mereka akan berusaha bangkit sendiri dengan dorongan dari dalam diri.
  7. Sebagian besar subjek menyatakan bahwa motivasi intrinsik (dari dalam diri) lebih berperan dalam mempengaruhi mereka mencapai prestasi daripada motivasi ekstrinsik (dari lingkungan).
Berdasarkan poin-poin tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi berperan penting dalam mendorong para siswa menggapai prestasi yang diinginkan. Motivasi-motivasi tersebut dapat muncul dari dalam diri individu yang disebut dengan motivasi intrinsik ataupun motivasi yang muncul dari lingkungan yang disebut dengan motivasi ekstrinsik. Apabila mereka kehilangan dorongan, maka mereka akan berusaha mencarinya sehingga mereka akan tidak kehilangan arah dalam menggapai prestasi yang mereka inginkan. Hampir keseluruhan partisipan menyatakan bahwa mereka akan lebih gigih dalam menggapai prestasi bila terdapat motivasi intrinsik yang cukup kuat sehingga dapat mengesampingkan motivasi dari lingkungan. Dengan memiliki motivasi-motivasi tersebut, siswa akan menjadi lebih semangat dan gigih daam menggapai prestasinya. Mereka juga akan menjadi lebih percaya diri akan diri mereka dan akan merasa berharga dengan adanya dorongan-dorongan tersebut. Seringnya, motivasi-motivasi tersebut tidak muncul secara sadar namun memiliki peran yang besar dalam diri siswa-siswa. Oleh karena itu, ada baiknya motivasi pada diri siswa-siswa terus digali dan dicari baik itu motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sehingga akan lebih memudahkan dalam menggapai prestasi yang mereka inginkan.
Evaluasi
Kegiatan
Jadwal perencanaan
Jadwal pelaksanaan
1
Pemilihan Tema
Maret, minggu ketiga
Maret, minggu ketiga
2
Penentuan Judul
Maret, minggu ketiga
April, minggu pertama
3
Diskusi metode pelaksanaan penelitian
Maret, minggu ketiga
April, minggu pertama
4
Penyusunan soal-soal wawancara
Maret, minggu ketiga
April, minggu ketiga
5
Peninjauan lokasi
April, minggu ketiga
Mei, minggu pertama
6
Permohonan surat izin dari kampus
April, minggu keempat
Mei, minggu pertama
7
Konfirmasi surat izin kepada bagian humas di sekolah
April, minggu kedua
Mei, minggu kedua
9
Pelaksanaan observasi & wawancara di sekolah
April, minggu ketiga
Mei, minggu keempat
11
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh
April, minggu keempat
Mei minggu keempat
12
Diskusi untuk membuat kesimpulan akhir
April, minggu keempat
Mei, minggu keempat
13
Penulisan ulang dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan
April, minggu keempat
Mei, minggu keempat
14
Pembuatan laporan dalam desain grafis
Mei, minggu pertama
Juni, mingu pertama
15
Evaluasi
Mei, minggu pertama
Juni, minggu pertama
16
Posting blog
Mei, minggu kedua
Juni, minggu pertama
Testimoni
Kelompok
Menurut kami, tugas mini proyek merupakan pengalaman yang masih sangat baru. Kami harus berusaha mengerjakannya mulai dari awal sekali sampai akhirnya kami bisa menyelesaikannya. Kekompakan dan kerja sama adalah hal yang penting dalam proses tersebut. Dengan adanya kerja tim yang baik dari kelompok, kami merasa beban pengerjaan dapat terkurangi dan dapat membuat proses pengerjaan menjadi lebih efektif. Kami sangat berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dan juga pengarahan dari Ibu Fillia Dina Anggaraeni selaku pengampu dan pengarah kami dalam proses pengerjannya. Semoga hasil yang telah kami perbuat dengan semaksimal mungkin ini dapat mendapatkan apresiasi yang baik pula. Sukses selalu! J
 
Winda Lydia Sari (11-067)
Proyek mini merupakan proyek penelitian secara nyata yang pertama kali saya lakukan. Banyak pengalaman pahit dan manis dalam proses pengerjaannya sehingga menjadi pengalaman yang cukup berharga. Saya belajar tentang mengatur waktu, tugas, dan sikap diri dalam banyak aspek pengerjaannya. Segala usaha kecil maupun besar menjadi pengorbanan tersendiri bagi saya dan kelompok. Walaupun cukup direpotkan, namun proyek mini ini memberikan hasil yang sebanding bagi saya.
Ahmad Khalid Tjokroaminoto (11-079) 
Menurut saya, tugas ini memberikan manfaat yang baik, karena di sini kami tidak hanya dilatih untuk melakukan suatu proyek tapi juga bagaimana berinteraksi dengan orang lain, sistemasis izin pengunjungan, menyusun proyek, dll.
Nurul Fadhillah (11-107)
Tugas Mini Proyek yang diberikan oleh Bu Dina ini sangat menambah pengalaman saya pastinya. Walaupun awalnya saya pribadi kaget dengan tugas ini, karena kami belum pernah sama sekali diberikan tugas untuk meneliti atau semacamnya. Namun saya merasa senang dengan tugas ini, karena menantang dan mengajarkan kita bagaimana berinteraksi dengan subjek yng kita teliti, kekompakan dari anggota kelompok yang tidak boleh egois untuk menentukan bagaimana tugas ini, dimana, topic apa, dan waktu pelaksaannya. Kita juga dapat menambah teman melalui subjek-subjek yang kita teliti, belajar beramah tamah dan membuat kondisi wawancara yang hangat dan nyaman. Yah pokoknya tugas ini sangat banyak menambah pengalaman dan keaktifan saya. Saya senang diberikan tugas ini, terima kasih kepada Bu Dina :D. namun, tetap saja terdapat beberapa kendala, seperti mencocokkan waktu, menentukan tema, meminta surat dari fakultas, membuat deretan pertanyaan, dsb. Tapi semua itu bisa dilewati dengan kesungguhan dalam berkelompok. TERIMA KASIH!
Daftar Pustaka
Santrock, W. John. Psikologi Pendidikan ed.2. 


Photos