Sabtu, 12 Mei 2012

BLENDED LEARNING

Dari hasil diskusi yang telah saya dan teman-teman sekelompok saya lakukan  tentang Blended Learning, saya mendapat kesimpulan bahwa Blended Learning sebenarnya adalah metode yang bagus digunakan untuk membuat dunia pendidikan semakin aktif untuk menggunakan internet dalam hal belajar. Seperti yang saya baca dari http://en.wikipedia.org/wiki/Blended_learning , dikatakan bahwa Blended Learning merupakan perpaduan antara metode belajar yang biasanya kita lakukan (tatap muka langsung) dengan metode belajar yang lebih modern yaitu dengan penggunaan komputer atau gadget yang lebih aktif. Seperti yang sudah kami coba langsung di kelas tadi, dengan berdiskusi melalui salah satu fasilitas chat yaitu Gtalk, kami merasakan secara langsung kekurangan dan kelebihan dari metode ini. Adapun kekurangan nya adalah yang pertama jaringan yang tidak kondusif, jika memakai wifi terkadang wifinya mati tiba-tiba, jika yang menggunakan modem jaringan juga tidak dapat di prediksi. jadi dengan jaringan yang tidak kondusif tersebut diskusi yang kami lakukan sering terputus beberapa kali. Yang kedua adalah keadaan laptop yang mempunyai kapasitas batre yang tidak terlalu lama, ketika batre laptop sudah habis maka diskusi pun terputus lagi. dan juga kita tidak bisa langsung melihat teman diskusi kita bagaimana reaksi mereka secara langsung. Namun juga terdapat kelebihan dari metode ini. yaitu mahasiswa menjadi lebih aktif untuk menggunakan internet, mahasiswa yang tadinya tidak bisa atau tidak mengerti menjadi bisa dan mengerti menggunakan fasilitas-fasilitas di internet, menjadi semakin melek akan teknologi. karena di http://www.muhammadnoer.com/2010/07/blended-learning-mengubah-cara-kita-belajar-di-masa-depan/  juga brpendapat bahwa metode Blended Learning ini akan semakin populer didunia termasuk Indonesia. karena dimana yang kita tahu zaman sekarang ini apa-apa kita selalu menggunakan Google, jika ingin mencari sesuatu langsung buka google, informasi apa saja sekarang sudah dapat dengan mudah di akses di google, jadi sangat tidak menutup kemungkinan kalau metode Blended Learning ini akan sangat populer dikalangan para pelajar. Apalagi sekarang ini semakin banyak saja gadget yang bisa mendukung metode ini. Seperti mungkin awalnya kita punya Laptop yang sangat besar namun sekarang sudah ada Notebook yang lebih mempermudah kita membawa "laptop kecil" ini. setelah Notebook sekarang keluar lagi Tab-Tab yang jauh lebih canggih dan sangat mudah untuk dibawa kemana-mana. Jadi Blended Learning pasti akan semakin digunakan di dunia pendidikan.
 Jadi, kesimpulan nya menurut saya pribadi, Blended Learning ini memang bagus untuk memajukan dunia pendidikan, namun banyak hal yang harus diperbaiki lagi seperti jaringan yang mungkin bisa dibuat semakin baik lagi.
Sekian resume dari saya, lebih dan kurang mohon dimaafkan dan dimaklumi :D


terimakasih :D

Pengalaman Blended Learning (Sabtu, 12 mei 2012)

Hari ini, Sabtu, 12 Mei 2012. Untuk Mata kuliah Pendidikan kelas Ganjil, kami dihimbau unuk membawa laptop masing-masing atau pun gadget yang bisa digunakan untuk menggunakan fasilitas Gtalk. karena pertemuan kali ini memang membahas tentang Blended Learning.
Pada awal diberi tahukan bahwa kami harus berdiskusi dengan teman sekelompok melalui Gtalk ini, jujur saya merasa khawatir karena saya tidak mengerti menggunakan Gtalk ini. Namun, saya mencoba mencari-cari informasi melalui internet dan dari teman-teman bagaimana cara menggunakan Gtalk ini. Setelah tahu dan mengerti saya mulai mencoba nya hari ini. awalnya kami saling meng-invite satu sama lain. Lalu mulai membuat grup diskusi di Gtalk dan menginvite teman-teman sekelompok. Setelah itu kami pun mulai untuk berdiskusi tentang Blended Learning ini.
Awalnya hanya saya dan Winda saja yang berdiskusi karena Khalid tadi pagi gak bisa log in ke Gmail dan jaringan di kampus juga gak Kondusif. Kami berdiskusi tentang apa sih Blended Learning itu dan penting gak sih buat eksis di dunia pendidikan. setelah cukup lama berdiskusi kami pun menyudahi nya dan mengirim verbatim chat kami kepada bu Dina. tapiii karena teman kami satu lagi, ya, si Khalid belum ikut serta dalam diskusi, jadilah kami mengulang acara diskusi kami lagi pada siang harinya. namun kali ini dirumah masing-masing. jadi secara gak langsung kami udah nyoba dua keadaan berbeda untuk memakai Gtalk nya haha.
Setelah mencoba diskusi lagi, dan tetap banyak halangan nya -___-. salah satunya, jaringan modem saya yang gak bisa diajak kerja sama kayanya. pas lagi diskusi seru-serunya tiba-tiba modem saya mati dan saya off dari gmail. dan saya pun ketinggalan diskusi Winda dan Khalid (yang akhirnya bisa ikut). dan jadilah kami membahas kesusahan/kelemahan  dan kelenihan dari Blended Learning ini. tapi so far sih metode ini cukup bagus untuk para mahasiswa yang belum terlalu aktif di internet :D

Thankyouuuu :*

Selasa, 01 Mei 2012

Diskusi Kelompok Mengenai Psikologi Pendidikan dan Media Pembelajaran

Kelompok 6 :


Siti Habibah Rhadiatullah 11-027
Yan Adelaila Rambe 11-047
Ririn Hapsari 11-103
Nurul Fadhillah 11-107
Shellani Raudoh 11-115

1. Persinggungan Antara Teknologi dan Pendidikan
Jika ditilik dari makna,
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi)
Sedangkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan).

Dari pengertian tersebut, kami mendiskusikan dimanakah persinggungan keduanya. Kami berpendapat bahwa persinggungan antara keduanya terjadi saat mendapatkan informasi untuk pembelajaran menggunakan teknologi dan mempelajari teknologi itu sendiri dengan pembelajaran.

Contohnya, kini sering dalam proses belajar mengajar di kelas, teknologi yang digunakan adalah pada saat pemberian bahan ajar menggunaan proyektor dan mendapatkan bahan pembelajaran dari internet.Bahkan pada mata kuliah pendidikan ini, tugas di posting di blog, sangat ketara penggunaan teknologinya :)
2. Standar Melek Teknologi Menurut International Society for Technology in Education (2000) dibandingkan dengan yang Terjadi di Indonesia, Medan Khususnya, dan Terlebih Khusus Lagi Masa Sekolah Dahulu
Berpacu dari Standar Melek Teknologi Menurut International Society for Technology in Education (2000) yang bekerja sama degan US Departement of Education, standar tersebut belum sepenuhnya teraplikasi di Indonesia pada saat ini.

Masih jauh perbedaannya, walau ada juga sedikit bagian kecil yang sudah terpenuhi yakni pada Pra Taman Kanak-kanak Sampai Grade Dua, itu juga hanya seputar kemampuan mengoperasikan komputer dan sebagainya, kalau mengenai menggunakan variasi media secara independen, penggunaan buku interaktif-software pendidikan-ensiklopedia multimedia dasar, dan perilaku etis-positif menurut kami masih belum. Kebanyakan kini, anak-anak tersebut orientasi teknologinya pada games online dsb.

Berlanjut pada standar di Grade 3-12, walau tetap masih ada yang teraplikasi (lagi-lagi mengenai pengoperasian komputer, denga tambahan penggunaaan komunikasi juga), namun makin jauh saja... Terutama mengenai riset-analisis-produktivitas, problem solving hardware dan software, desain-publikasi-paparkan, evaluasi akurasi-relevansi-bias maya dengan nyata, identifikasi kapabilitas-keterbatasan teknologi kontemporer, dan kelola komunikasi informasi personal-profesional, wah.... Indonesia masih tertinggal jauh.

Medan bagaimana? Lebih jauh lagi. Masih ada yang namanya perbedaan status sosial yang nyata. Secara umum, Teknologi hanya menjadi makanan keluarga berstatus finansial tergolong mampu. Sekolah-sekolah di Medan juga masih sedikit yang berstandar internasional.

Kalau Medan yang sekarang masih begini, Medan yang dulu ketika kami masih kecil bagaimana lagi? Lebih ekstrim, rata-rata kami mengenal handphone di grade 3 dan komputer di grade 5. Dahulu, pengetahuan tentang teknologi memang masih sangat minim. Bukan hanya murid, namun juga gurunya. Orientasi belajar dulu masih pada papan tulis dan buku. Jauh dengan yang sekarang..
3. Penjelasan, Pandangan Sebagai Seorang Mahasiswa, dan Pendapat Terkait Ubiquitous Computing
Ubiquitous Computing merupakan perkembangan generasi komputer dimana proses informasi terintegrasi dan menyebar luas dalam aktifitas manusia.Komputer menjadi perangkat yang lebih kecil, portabel, mobile, dan murah. Distribusi komputer lebih ditekankan ke lingkungan daripada personal. Ibaratnya, di setiap sudut kita bisa mendapat informasi yang bahkan tidak diperlukan. Bukan manusia lagi yang mencari informasi, malah informasi yang menghujani manusia.

Pandangan kami sebagai mahasiswa mengenai Ubiquitous Computing, sesuai dengan yang dipelajari dalam psikologi pendidikan, teknologi merupakan media penting dalam media pembelajaran dan dengan adanya Ubiquitous Computer ini kami berpendapat bahwa kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri maupun terhadap teknologi karena menjadi mudahnya memperoleh informasi. Kami mendukung Ubiqouitous Computing yang menjadikan komputer eksis di dunia manusia, bukan menempatkan manusia dalam virtual.

Namun dengan kecanggihan yang begitu memesona, jangan sampai kita jadi terhanyut. Dari segala sisi positif, ada juga bagian-bagian negatif yang tidak kita sadari. Radiasi yang mengancam kesehatan manusia maupun kejahatan yang makin mudah berkibar. Tetap harus be wise and take care :)