Kelompok 6 :
Siti Habibah Rhadiatullah 11-027
Yan Adelaila Rambe 11-047
Ririn Hapsari 11-103
Nurul Fadhillah 11-107
Shellani Raudoh 11-115
1. Persinggungan Antara Teknologi dan Pendidikan
Jika ditilik dari makna,
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan
terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi)
Sedangkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan).
Dari pengertian tersebut, kami
mendiskusikan dimanakah persinggungan keduanya. Kami berpendapat bahwa
persinggungan antara keduanya terjadi saat mendapatkan informasi untuk
pembelajaran menggunakan teknologi dan mempelajari teknologi itu sendiri
dengan pembelajaran.
Contohnya, kini sering dalam proses
belajar mengajar di kelas, teknologi yang digunakan adalah pada saat
pemberian bahan ajar menggunaan proyektor dan mendapatkan bahan
pembelajaran dari internet.Bahkan pada mata kuliah pendidikan ini, tugas
di posting di blog, sangat ketara penggunaan teknologinya :)
2. Standar Melek Teknologi
Menurut International Society for Technology in Education (2000)
dibandingkan dengan yang Terjadi di Indonesia, Medan Khususnya, dan
Terlebih Khusus Lagi Masa Sekolah Dahulu
Berpacu dari Standar Melek Teknologi
Menurut International Society for Technology in Education (2000) yang
bekerja sama degan US Departement of Education, standar tersebut belum
sepenuhnya teraplikasi di Indonesia pada saat ini.
Masih
jauh perbedaannya, walau ada juga sedikit bagian kecil yang sudah
terpenuhi yakni pada Pra Taman Kanak-kanak Sampai Grade Dua, itu juga
hanya seputar kemampuan mengoperasikan komputer dan sebagainya, kalau
mengenai menggunakan variasi media secara independen, penggunaan buku
interaktif-software pendidikan-ensiklopedia multimedia dasar, dan
perilaku etis-positif menurut kami masih belum. Kebanyakan kini,
anak-anak tersebut orientasi teknologinya pada games online dsb.
Berlanjut
pada standar di Grade 3-12, walau tetap masih ada yang teraplikasi
(lagi-lagi mengenai pengoperasian komputer, denga tambahan penggunaaan
komunikasi juga), namun makin jauh saja... Terutama mengenai
riset-analisis-produktivitas, problem solving hardware dan software,
desain-publikasi-paparkan, evaluasi akurasi-relevansi-bias maya dengan
nyata, identifikasi kapabilitas-keterbatasan teknologi kontemporer, dan
kelola komunikasi informasi personal-profesional, wah.... Indonesia
masih tertinggal jauh.
Medan
bagaimana? Lebih jauh lagi. Masih ada yang namanya perbedaan status
sosial yang nyata. Secara umum, Teknologi hanya menjadi makanan keluarga
berstatus finansial tergolong mampu. Sekolah-sekolah di Medan juga
masih sedikit yang berstandar internasional.
Kalau
Medan yang sekarang masih begini, Medan yang dulu ketika kami masih
kecil bagaimana lagi? Lebih ekstrim, rata-rata kami mengenal handphone
di grade 3 dan komputer di grade 5. Dahulu, pengetahuan tentang
teknologi memang masih sangat minim. Bukan hanya murid, namun juga
gurunya. Orientasi belajar dulu masih pada papan tulis dan buku. Jauh
dengan yang sekarang..
3. Penjelasan, Pandangan Sebagai Seorang Mahasiswa, dan Pendapat Terkait Ubiquitous Computing
Ubiquitous Computing merupakan
perkembangan generasi komputer dimana proses informasi terintegrasi dan
menyebar luas dalam aktifitas manusia.Komputer menjadi perangkat yang
lebih kecil, portabel, mobile, dan murah. Distribusi komputer lebih
ditekankan ke lingkungan daripada personal. Ibaratnya, di setiap sudut
kita bisa mendapat informasi yang bahkan tidak diperlukan. Bukan manusia
lagi yang mencari informasi, malah informasi yang menghujani manusia.
Pandangan kami sebagai mahasiswa mengenai
Ubiquitous Computing, sesuai dengan yang dipelajari dalam psikologi
pendidikan, teknologi merupakan media penting dalam media pembelajaran
dan dengan adanya Ubiquitous Computer ini kami berpendapat bahwa kita
dapat meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri maupun terhadap
teknologi karena menjadi mudahnya memperoleh informasi. Kami mendukung
Ubiqouitous Computing yang menjadikan komputer eksis di dunia manusia,
bukan menempatkan manusia dalam virtual.
Namun dengan kecanggihan yang begitu
memesona, jangan sampai kita jadi terhanyut. Dari segala sisi positif,
ada juga bagian-bagian negatif yang tidak kita sadari. Radiasi yang
mengancam kesehatan manusia maupun kejahatan yang makin mudah berkibar.
Tetap harus be wise and take care :)